English (United Kingdom)Indonesian (ID)

Dunia makhluk halus ( di Jawa) ( 3 )

Kita sering mendengar omongan orang tentang adanya tempat-tempat tertentu yang dihuni makhluk halus atau dibilang tempat angker. Hal ini bisa saja terjadi, biasanya yang terjadi adalah sebagai berikut :
( Sebelumnya hendaknya diingat ada makhluk halus yang jahil dan ada yang baik, seperti juga didunia manusia).

  1. Makhluk halus yang bermaksud memberi tahu penghuni rumah atau tamu yang datang/menginap bahwa rumah/ tempat itu, juga merupakan tempat hunian makhluk halus.
  2. Makhluk halus yang ingin ditolong, dilepas dari penderitaan. Mereka ada disitu, tidak bisa meneruskan perjalanan karena misalnya meninggal secara kurang baik,seperti : bunuh diri, kecelakaan, dihukum dlsb.
  3. Makhluk halus yang ingin mengadakan dialog, hubungan baik.
  4. Makhluk halus yang usil, jahat, mau mengganggu ketentraman hidup manusia.


Hendaknya diketahui bahwa bagi saudara-saudara kita yang sudah mengetahui rahasia kehidupan, sudah menguasai ilmu sejati, penampakan makhluk halus bukanlah sesuatu yang aneh, itu biasa-biasa saja. Seperti kita melihat orang lain saja.

Kalau kita sudah mengerti bahwa ada 7/tujuh dimensi kehidupan didunia ini, dimana masing-masing “bangsa “ mempunyai urusannya masing-masing dan terjadi hidup berdampingan secara damai, ini yang penting. Lalu ada tambahan mahluk-makhluk halus asal manusia ( wong alus). Mereka kebanyakan dari golongan “watukayu” yang tidak/belum bisa kembali kealam mula-mula karena telah menjalankan kesalahan sewaktu hidupnya dulu sebagai manusia. Selain itu ada suksma manusia yang bertataran tinggi yang menjadi ratu ( ngratoni) di dimensi kehidupan lain yang tertata. Menurut pemahaman Kejawen, Itu terjadi atas purbawasesa/ kuasa Gusti, Tuhan .

Yang bikin ramai adalah adanya sementara orang yang mengaku jadi”wong pinter”, “orang pandai” dibidang “gaib”, dukun, cenayang, paranormal, yang menjadikan hal ini sebagai ranah yang bisa dipakai cari uang, untuk tujuan komersial. Selain itu beredar cerita-cerita yang berdasarkan “jarene”, kata orang.

Ini bertolak belakang dengan orang-orang kebatinan sejati, yang selalu bersikap merendahkan diri, tidak sombong. Bila ada orang yang minta tolong  ,akan ditolong dengan dasar ikhlas, tidak ada pamrih kecuali menolong, berbaik kepada sesama. Menolong itu adalah kewajiban sebagai makhluk Tuhan dan sekaligus kehormatan. Prinsip hidup itu adalah : Lebih baik menolong dari pada ditolong. Lebih baik memberi dari pada diberi. Itulah laku utama seorang pelestari budaya Kejawen.


Rumah yang aman dan bersih

Kebanyakan orang tentunya ingin mempunyai kehidupan rumah tangga yang aman, tentram, berkecukupan.Ada kalanya sebuah keluarga merasa terganggu kenyamanan hidupnya karena dirumahnya, dihuni juga oleh makhluk halus. Kepala keluarga yang rumahnya merasa diganggu, biasanya akan meminta tolong seorang “Priyayi sepuh”,” wong tuwo”,” wong pinter”, dukun supaya rumahnya terbebas dari gangguan.
Biasanya ada dua pilihan untuk menanggulangi gangguan tersebut.

  1. Makhluk/makhluk-makhluk halus itu diminta supaya tidak mengganggu penghuni rumah dan tamu-tamunya, tetapi mereka tetap boleh tinggal disitu. ( Prinsip : Hidup berdampingan secara damai). Pertimbangannya : Makhluk halus itu telah lebih lama tinggal ditempat tersebut dan kadang-kadang bahkan sebelum disitu didirikan rumah tinggal.
  2. Mereka diminta untuk meninggalkan rumah/tempat tersebut, apalagi kalau kelakuannya jahil, jahat.”Priyayi sepuh” yang bijak akan mengarahkan kemana makhluk halus itu pindah.


Penampakan makhluk halus

Kita sering mendengar kejadian atau juga menyaksikan :dimalam hari ada orang teriak-teriak ketakutan karena melihat penampakan makhluk halus yang menakutkan, badannya berlumuran darah atau bentuk-bentuk lain yang seram. Sebenarnya makhluk halus seperti ini ingin ditolong supaya dia terbebas dari cengkaraman hidup ditempat tersebut.

Kalau kita berziarah kemakam, maka dijumpai masih banyak wong alus, orang halus yang belum bisa melanjutkan perjalanan ke alam kelanggengan. Mereka itu masih terikat dengan hal-hal yang bersifat keduniawian, meskipun sudah meninggal dunia beberapa waktu yang lalu.

Tindakan yang baik, terpuji ,kalau kita mendoakan orang yang telah meninggal ,dengan memohonkan ampun atas segala kesalahannya kepada Gusti, Tuhan Yang Maha Pengasih dan Penyayang.

Dengan berada didepan pusara orang yang telah meninggal atau melihat foto atau mendengar cerita tentang seseorang yang telah meninggal, seorang spiritualis Kejawen, akan tahu bagaimana perjalanan atau keadaan orang yang telah meninggal itu. Apakah sudah baik atau sempurna kembali ke alam mula-mula atau masih harus melewati cobaan.Dalam hal ini, spiritualis itu menggunakan kemampuan dari “roso sejati” yang semakin lama semakin peka karena pendekatan, kedekatan dan kepasrahan kita kepada Gusti dan bekerja secara otomatis dan yang terpenting semua itu karena berkah dari Gusti, Tuhan Yang Maha Kuasa.


Tempat-tempat angker

Beberapa tempat seperti dibeberapa jembatan, perempatan jalan, musium, rumah tua, petilasan, makam dll, ada yang angker dan mendirikan bulu roma.

  1. Dibeberapa jembatan atau jalan, terjadi banyak kecelakaan, memakan banyak korban. Sopir yang lewat tempat itu membunyikan klakson supaya tidak ada gangguan.Para korban manusia yang meninggal karena kecelakaan ditempat tersebut, setelah meninggal, tidak bisa melepaskan diri dari tempat itu. Gaya tarik bumi disitu terlalu kuat sehingga harus tetap berada disitu dan menderita. Lalu kenapa ditempat itu sering terjadi kecelakaan yang memakan korban? Karena mereka menarik orang-orang lain supaya tinggal bersama mereka.
  2. Di beberapa musium, istana/rumah tua, makam ,pada malam hari suasananya mencekam. Biasanya ada makhluk-makhluk halus yang menjaga disitu. Di musium, ada benda-benda antik dan pusaka yang dijaga. Dimakam, ada pusara seseorang yang dijaga oleh makhluk-makhluk halus. Meski orang tersebut sudah meninggal, makhluk halus ada yang setia tetap menjaga. Makhluk halus ada yang pandai ,ada yang bodoh, menjaga pusara dengan kesetiaan buta. Mereka menyerang siapapun yang mendekat pusara yang dijaganya itu. Yang bodoh tidak punya kemampuan untuk mendeteksi seberapa kemampuan orang yang datang, mereka itu langsung menyerang saja. Kalau orang yang diserang tidak punya “lambaran” – “pegangan ilmu”, dia bisa jatuh sakit atau bahkan bisa mati, kalau tidak segera ditolong oleh yang tahu.Oleh karena itu, kalau masuk makam, musium, tempat-tempat tua, paling tidak punyailah persiapan batin terlebih dahulu sebelum masuk. Minimal punyailah niat baik, misalnya mau berziarah atau hanya melihat-lihat atau mempelajari sesuatu dimusium dengan tujuan baik, tidak untuk merusak. Untuk orang Kejawen ada cara praktis yaitu mengajak saudara-saudara halus kita untuk mendampingi dan membantu dan melindungi kita.Saudara-saudara halus kita itulah yang akan menghadapi makhluk atau orang halus yang ada disitu.
  3. Ada tempat yang mempunyai daya tarik alami yang sangat kuat, sehingga tempat itu bagus untuk melakukan meditasi, melakukan olah spiritual dll. Dan tempat itu juga banyak menarik makhluk-makhluk dimensi lain yang senang berkunjung ketempat itu.
  4. Hunian para makhluk halus , baik berupa istana, rumah, perkampungan biasanya berada ditempat yang sepi yang jauh dari tempat tinggal manusia. Tetapi  pertumbuhan manusia yang cepat berkembang biak telah mendesak hunian para makhluk halus.



Hubungan antar makhluk lain dimensi

Seorang manusia bisa berhubungan dengan makhluk-makhluk dari dimensi lain, seperti dari dimensi Merkayangan, Siluman maupun Kajiman. Ada juga manusia yang punya istri atau suami makhluk dimensi lain. Biasanya anak yang lahir dari perkawinan campuran akan hidup di-dimensi sana, bukan di dimensi manusia. Mereka yang kawin dengan makhluk halus dari dimensi lain yang tertata itu , tentulah telah membuat perjanjian terlebih dahulu bagaimana cara mereka ketemu, hidup bersama, mengasuh anak dsb.

Menurut para pisisepuh ,sebaiknya manusia kawin dengan manusia, tetapi kalau terpaksa kawin dengan makhluk halus, harus makhluk halus dari dimensi kehidupan yang tertata, bukan dengan makhluk halus yang sedang menjalani hukuman sesudah kehidupan ini.

Manusia yang kawin dengan makhluk halus dari merkayangan, kajiman maupun siluman, biasanya usianya relatif masih muda, pengetahuan spiritualnya juga belum mencapai tataran sepuh, tetapi sudah punya bonus untuk melihat dan ketemu makhluk halus. Biasanya orang muda itu tidak kuasa menolak ajakan dari siluman cantik atau ganteng sekali untuk berhubungan dan selanjutnya hidup bersama. Orang muda itu akan berkata dalam hati : Aku belum pernah melihat wanita secantik itu atau pria yang bukan main bagus rupawan. Mana ada manusia wanita atau pria secantik/sebagus ini mau sama aku.Lalu terjadilah ikatan perkawinan antar dimensi kehidupan, dalam hal ini antara manusia dengan makhluk halus dimensi lain.

Banyak guru kebatinan yang memberi saran supaya seorang yang relatif masih muda usia dan juga tataran ilmunya untuk tidak berhubungan dengan makhluk halus dimensi lain, ini sebenarnya cara halus untuk menghindari perkawinan campuran seperti ini.

Hendaknya diketahui bahwa dimensi lain itu juga banyak penduduknya dan makhluk halus itu lebih agresif dalam berhubungan asmara dibandingkan manusia.

Mereka yang punya istri atau suami makhluk halus, biasanya menjadi pandai dalam hal-hal “gaib”. Mereka jadi punya” pandangan tajam”, tahu banyak hal yang tidak kelihatan. Itu karena diberi tahu oleh pasangan halusnya. Dan itu bukan berarti bahwa mereka telah mencapai tataran spiritual yang tinggi, itu bukan pertanda kedekatan kejalan Ilahi.

Setelah jadi “orang pandai” dan bisa jadi konsultan soal-soal “gaib”, mereka jadi malas melakukan panembah, penyembahan kepada Gusti atau samadi. Mereka menghabiskan banyak waktunya dengan makhluk-makhluk halus.

Lalu kenapa pula banyak makhluk halus yang tinggal di dimensinya manusia?

----*----bersambung



Jagadkejawen,

Suryo S.Negoro