English (United Kingdom)Indonesian (ID)

Batik

 

 

 

 

Batik adalah salah satu kreasi paling bergengsi dari orang Jawa. Ini bukti yang membanggakan bahwa nenek moyang orang Jawa itu punya bakat seni yang hebat. Mereka telah mewariskan seni tradisi yang indah kepada generasi masa kini. Kain batik dibuat  dengan teknik tertentu secara manual.

 

 

 

 

Menurut penelitian ilmiah, penduduk Jawa dimasa kuno sebelum kedatangan pengaruh budaya Hindu, telah mempunyai pengetahuan asli yang berupa : Batik, wayang, gamelan, tembang, ilmu bintang, sawah beririgasi, pelayaran, seni tempa logam, mata uang dan sistim pemerintahan. Mereka juga telah menguasai : tenun, pembuatan pakaian, berkebun, pertanian, perikanan, upacara-upacara ritual dlsb.

 

 

 

 

Dengan modal pengetahuan budaya yang bernilai tinggi,masyarakat Jawa dengan mudah mampu mengadopsi pengaruh-pengaruh budaya yang datang dari luar, tanpa kehilangan identitas budayanya sendiri. Budaya kuno milik sendiri telah mengakar masuk jauh kedalam lubuk hati orang Jawa tradisional.

Sejak dulu, kain batik dipakai sebagai kain panjang/ jarit dalam bahasa Jawa untuk wanita dan pria dan sebagai ikat kepala yang berujud destar untuk laki-laki. Warna tradisi kain batik adalah coklat, nila, biru, meski ada yang lebih cerah.

 

 

 

 

Pada saat ini, batik mengikuti mode. Kain batik dipakai untuk baju, tas, dasi, topi, serbet, lukisan dan hiasan, kerajinan macam-macam. Bahkan para seniman menorehkan batik pada bambu, kayu. Kain batik sutera juga amat popular.

 

 

 

 

Batik, pada masa kini merupakan industri besar di Jawa. Banyak orang yang sumber penghasilannya dari batik, baik dalam pembuatan maupun dalam perdagangan.

Asal kata batik adalah dari bahasa Jawa, berasal dari kata amba( menulis) dan titik. Pada dasarnya hanya ada dua macam batik , yaitu Batik Tulis dan Batik Cap.

 

 

 

 

Batik Tulis adalah sebuah karya seni, proses pembuatannya lebih lama dan lebih rumit dari pada Batik Cap. Oleh karena itu harga Batik Tulis lebih mahal dari pada batik Cap. Dipasaran ada banyak kain tekstil dengan motif batik, itu bukan batik karena proses pembuatannya tidak menggunakan proses batik.

Kalau anda ingin membuat batik tulis, anda harus mulai dengan menggunakan canting yang dipakai melukis pada kain putih ( mori istilah dalam bahasa Jawa).

Jiplakan atau pola dari motif yang dikehendaki adalah langkah pertama untuk membuat kain batik, sesudah itu dipakai bahan-bahan dari lilin( istilah bahasa Jawa “Malam”) dan  celup.  Pada tahap akhir, seluruh bahan “malam” harus dibersihkan, kain tersebut harus  dimasukkan ke air panas untuk menghilangkan semua “malam” yang menempel. Proses ini dilakukan berulang-ulang, inilah proses batik yang dari dulu dan hingga saat ini masih dipakai di Jawa dan beberapa tempat lain di Indonesia.

 

 

 

 

Seni membuat batik seperti diatas adalah asli produk negeri ini. Lilin yang dipakai dalam proses produksi kain batik dicampur dengan paraffin, lilin dari tawon, getah tanaman yang disebut gondorukem dan mata kucing.

Batik cap dalam pembuatannya juga memakai bahan “malam”, tetapi prosesnya lebih mudah dan cepat. Itulah kenapa ,orang lebih menghargai batik tulis sebagai kreasi artistik dari  seniman batik. Batik Tulis adalah perwujudan dari keahlian, kesabaran dan perasaan dari seorang artis dalam mencipta sebuah karya dan itu bisa berhari-hari, berminggu-minggu bahkan beberapa bulan demi terwujudnya selembar kain batik yang bermutu!


Beberapa Motif Batik


Batik Karaton Jawa


Batik Karaton Jawa adalah jenis  yang tertua di Jawa, motifnya mempunyai makna simbolis.

Batik Karaton dari Surakarta dilestarikan dan dikembangkan oleh Karaton Surakarta dan Puro Mangkunagaran. Batik Solo banyak diproduksi di daerah Laweyan dan Kauman. Pasar Klewer merupakan pasar batik terbesar di Solo yang melayani eceran maupun partai besar.

 

 

 

 

Batik Karaton dari  Jogjakarta dilestarikan dan dikembangkan oleh Karaton Ngayogyokarta dan Puro Pakualaman. Batik jenis ini banyak diproduksi didaerah Taman. Pasar Beringharjo di Malioboro merupakan pusat penjualan berbagai motif batik di Jogjakarta.  


Batik Pesisiran

Batik Pesisiran artinya dari pantai utara pulau Jawa. Batik Pesisiran lebih mudah mendapat pengaruh dari luar baik dalam bidang motif dan warna. Biasanya warnanya lebih berani, lebih cerah dibandingkan batik tradisional, itu disebabkan pengaruh-pengaruh , baik dari  Jawa pedalaman, maupun dari Cina, Arab dan Eropah.

Pusat-pusat Batik Pasisiran ada di Pekalongan, Cirebon, Lasem dan Madura.
Daerah lain yang dikenal dengan batiknya adalah : Garut, Banten, Malang,  Bali, Jambi, Riau, Palembang dan Aceh.


Arti Simbolis Motif Batik

Pada zaman kuno di Jawa, beberapa motif batik hanya boleh dikenakan oleh kaum ningrat/ bangsawan. Beberapa motif dikhususkan untuk temanten wanita dan pria dan juga untuk orang tua penganten.


Motif batik ada bermacam-macam dan semuanya ada artinya, ada yang merupakan symbol dari kebahagiaan hidup, keberuntungan, wibawa, kemakmuran dll. Beberapa motif dipergunakan dalam upacara-upacara ritual seperti Mitoni, ritual tujuh bulan kehamilan. Motif-motif tersebut antara lain :

 

 

 

 

Truntum, batik truntum dikenakan oleh para orang tua temanten. Ini melambangkan restu orang tua kepada pasangan yang  memasuki kehidupan baru dengan kasih dan keyakinan diri dan supaya mendapatkan hidup yang penuh keberuntungan dan makmur.

 

 

 

 

Tikel Asmorodono. Tikel artinya lebih, asmoro artinya cinta, sedangkan dono artinya memberi. Ini merupakan sebuah harapan, agar orang yang mengenakan kain batik dengan motif “Tikel Asmorodono” , diberi cinta yang lebih/ semakin dicintai oleh orang lain.

 

 

 

 

Satrio Wibowo artinya seseorang yang bertanggung jawab( satria) dan berwibawa.

 

 

 

 

Sido Dadi. Motif batik ini melambangkan : kehendak si pemakai akan terjadi. Misalnya ingin kehidupan yang sejahtera; ingin punya kedudukan tinggi dikantor; ingin kaya dan dihormati orang dlsb.

 

 

 

 

Sido Mukti. Ini melambangkan supaya pemakai kain motif ini dalam hidupnya mempunyai kekayaan materi yang berlimpah. Dalam upacara perkawinan, temanten wanita dan pria ,keduanya memakai kain motif Sido Mukti artinya supaya mendapatkan kehidupan yang sejahtera dan bahagia dan serasi.

 

 

 

 

Sido Mulyo. Pemakai kain batik Sido Mulyo akan menjalani kehidupan yang bahagia dan terhormat.


Kapan Batik dikenakan

Pakaian batik dikenakan dalam hal-hal sebagai berikut :

Pakaian informal, dikenakan secara bebas sesuai pilihan anda.

 

 

 

 

Dipakai dalam acara formal/ resmi. Misalnya untuk menghadiri upacara resmi resepsi dll. Undangan pria mengenakan baju batik lengan panjang, sedangkan wanita memakai pakaian nasional yaitu baju kebaya dikombinasi dengan kain batik.

Dalam upacara ritual dan tradisional orang mengenakan juga pakaian batik.


Busana Tradisional


Busana tradisional yang dipakai oleh wanita Jogja dan Solo pada saat ini berupa:

Gelung yaitu gaya penataan rambut yang digelung.

Sedangkan perangkat pakaian yang dipakai, terdiri dari
:

Jarit atau Tapih atau Sinjang. Ini merupakan sebuah kain panjang batik berukuran kira-kira 2 m x 1 m untuk dipakai semacam sarung dengan cara dilipatkan dibagian pinggang kebawah dan diikat dengan sebuah stagen, ikat pinggang yang lebar dan panjang terbuat dari kain.

Kebaya
, baju berlengan panjang dengan potongan khusus. Bahannya bukan dari kain batik, tetapi dari tekstil yang bagus dan halus.

Selendang
dipakai sebagai padanan yang warna dan coraknya sesuai dengan kebaya yang dipakai.

 

 

 

 

Kemben atau Semekan. Ini kain untuk dipakai menutupi bagian atas badan yang dipakai oleh  wanita punggawa karaton sewaktu bertugas dilingkungan karaton.


Busana Tradisional Pria

 

 

 

 

Busana tradisional pria Jawa terdiri dari :

Jarit atau Bebed yang diikat dengan stagen.

Surjan. Baju tradisional lengan panjang gaya Jogja. Kainnya bukan kain batik. Bisa dari lurik atau material yang lain.

 

 

 

 

Beskap. Baju tradisional seperti jas gaya Solo. Yang gaya Jogja namanya Atila.

Blangkon. Topi tradisional dari batik. Gaya lama namanya destar dan itu berupa kain lebar yang harus diikat sendiri dikepala. Untuk masa kini dinilai tidak praktis.

Keris. Pisau hias yang dipakai dipinggang belakang.

 

 

 

 

Ada special Jarit yang disebut Dodot. Bentuknya sangat panjang dengan desain khusus. Pada zaman dulu hanya dipakai oleh raja untuk upacara di karaton. Pada masa kini dipakai oleh temanten pria dan wanita dan oleh penari bedoyo.  (Bedoyo adalah tari klasik karaton yang hanya ditarikan pada waktu upacara seorang raja naik tahta dan peringatan raja naik tahta).

 

 

 

 

Pada 2 Oktober 2009, UNESCO mengakui Batik Indonesia sebagai Warisan Budaya Dunia (  A Materpiece of Oral and Intangible Heritage of Humanity). Jadi bersama dengan wayang dan keris telah diakui oleh UNESCO sebagai Warisan Budaya Indonesia.

Indonesia wajib melestarikan warisan budayanya dan UNESCO akan memberi bantuan. Bersambung.


JagadKejawen,
Suryo S.Negoro